Tugas Ipa

Archive for August 2019


Pada tubuh manusia berlaku prinsip-prinsip kerja pesawat sederhana. Prinsip-prinsip tersebut kemudian ditiru dan dimodifikasi untuk mendesain berbagai macam peralatan yang memudahkan kerja manusia. Ketika kerja dipermudah, artinya energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Energi dan kerja (usaha) dinyatakan dalam satuan Joule (Newton meter). Kerja atau usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jarak, sehingga dapat dituliskan dengan rumus berikut.
W = F.S
di mana:          W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Jarak (Meter)
Usaha dapat bernilai nol apabila gaya yang dikerjakan pada benda tidak mengakibatkan perpindahan tempat. Besarnya usaha yang dilakukan persatuan waktu disebut dengan daya atau power (P). Daya secara matematis dituliskan sebagai berikut.
di mana:          P = Daya (Watt)
W = Usaha (Joule)
t = Waktu (Sekon)
Pada saat manusia melakukan aktivitas, manusia selalu berupaya untuk melakukannya dengan usaha dan daya yang sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, manusia menggunakan pesawat sederhana untuk membantu melakukan aktivitasnya.
Salah satu fungsi otot adalah untuk melaksanakan gerak. Kerangka utama tubuh manusia ditutupi oleh otot , yang berfungsi untuk memungkinkan gerakan. Untuk memindahkan atau mengangkat beban terhadap kekuatan lain, lebih mudah untuk menggunakan pengungkit. Begitu juga yang terjadi pada prinsip kerja gerak otot bisep dan trisep.
Menurut (Yusminah Hala, 2007: 78) Pada mamalia dapat dibedakan atas tiga jenis dari jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai berikut :
  1. Otot polos
Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya tidak memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm). proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar. Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral. Pada sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu, suplai sarafnya berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak memulainya.
  1. Otot rangka
Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang (sampai 4 cm) yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik berinti tunggal. Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna dalam membedakan otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah. Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.
  1. Otot jantung
REPORT THIS AD

Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah. Kontraksi otot jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
Sifat Kerja Otot Pada Manusia
Setelah kita mengetahui tentang jenis-jenis otot, sekarang kita akan bahas mengenai sifat kerja otot pada manusia. Otot bisa berkontraksi tentu karena adanya rangsangan. Pada umumnya otot berkontraksi bukan satu rangsangan saja, tapi karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan-rangsangan yang terjadi akan menimbulkan tonus atau ketegangan yang maksimum. Tetanus adalah tonus yang maksimum terus menerus.

Prinsip Pesawat Sederhana yang Berkaitan dengan Kerja Otot dan Struktur Rangka Manusia

Posted by : Dimas Raharditya Wibowo 0 Comments
Tag : ,

Loncat ke navigasi

Loncat ke pencarian
Dua roda gigi yang bersinggungan mentransmisikan gerakan rotasi. Roda gigi yang lebih kecil bergerak lebih cepat, namun memiliki torsi yang lebih rendah. Roda gigi yang besar berputar lebih rendah, namun memiliki torsi yang lebih tinggi. Besar kecepatan putar dan torsi keduanya proporsional
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putartorsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya.
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan, keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi.
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus di mana sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan karena mampu didesain dalam ukuran kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya yang lebih mahal dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi.
Ilmuwan Yunani Kuno Archimedes pertama kali mengembangkan roda gigi dalam ilmu mekanika di sekolah Aleksandria pada abad ketiga sebelum masehi. Mekanisme Antikytheraadalah contoh aplikasi roda gigi yang rumit yang pertama, yang didesain untuk menghitung posisi astronomi. Waktu pengerjaan mekanisme ini diperkirakan antara 150 dan 100 SM [1].

Roda gigi

Posted by : Dimas Raharditya Wibowo 0 Comments
Tag : ,

Manfaat 


  1. Untuk mempermudah pekerjaan manusia, baik dari segi pengangkutan barang, maupun pekerjaan manusia dalam jarak yang sangat jauh
  2. Energi yang kita keluarkan juga dapat dihemat,
  3. Waktunya jadi lebih singkat.
  4. Untuk mengubah arah gaya



Sumber https://www.jatikom.com/2018/11/pengertian-jenis-pesawat-sederhana.html#ixzz5y3N093MD

Manfaat pesawat sederhana

Posted by : Dimas Raharditya Wibowo 0 Comments
Tag : ,


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Gaya-gaya yang bekerja pada bidang miring
Bidang miring adalah suatu permukaan datar yang memiliki suatu sudut, yang bukan sudut tegak lurus, terhadap permukaan horizontal. Penerapan bidang miring dapat mengatasi hambatan besar dengan menerapkan gaya yang relatif lebih kecil melalui jarak yang lebih jauh, daripada jika beban itu diangkat vertikal. Dalam istilah teknik sipilkemiringan (rasio tinggi dan jarak) sering disebut dengan gradien. Bidang miring adalah salah satu pesawat sederhana yang umum dikenal. Bidang miring tidak menciptakan usaha. Oleh sebab itu, usaha untuk mengangkat benda tanpa bidang miring sama saja dengan bidang miring, maka: W x h = H x l atau W x h = F x l Jika panjang L = 4m, h=4m maka dari persamaan W x h = F x l Diperoleh F = W x h = 2000 N x 1m = 500 N L 4m Dari hasil yang didapat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa benda yang pada mulanya tanpa alat harus diangkat dengan empat orang, setelah dipergunakan bidang 9miring yang panjangnya empat meter hanya memerlukan 1 orang. Keuntungan Mekanik untuk bidang miring: KM = l/h l = anjang bidang miring h = tinggi ujung bidang miring dari tanah.
Dalam bidang miring berlaku sebagai berikut: a. makin landai bidang miring, maka makin kecil gaya yang dibutuhkan, akan tetapi jalan yang dilalui lebih panjang. b. makin curam suatu bidang miring, maka makin besar gaya yang dibutuhkan, akan tetapi jalan yang dilalui lebih pendek. Dalam keseharian bidang miring ini dapat dijumpai dalam hal berikut: a. tangga naik suatu bangunan bertingkat-tingkat dan berkelok-kelok untuk memperkecil gaya b. jalan di pegunungan berkelok-kelok supaya mudah dilalui c. ulir sekrup yang bentuknya menyerupai tangga melingkar d. baji (pisau, kater, kampak, dll) e. dongkrak juga merupakan suatu contoh bidang miring karena menggunakan prinsip sekrup f. untuk menaikkan drum keatas truk menggunakan papan kayu yang dimiringkan.

Bidang miring

Posted by : Dimas Raharditya Wibowo 0 Comments
Tag : ,


From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to navigationJump to search
Tuas
Other transcription(s)
 • Chinese大士
 • PinyinDà shì
 • MalayTuas
 • Jawiتواس
 • Tamilதுவாஸ்
Raffles Marina - Johor Lighthouse.jpg
Malaysia-Singapore Second Link Linkedua.jpg
EW33 Tuas Link platform.jpg
Tuas shipyard at Tuas South Avenue 5.jpg
From top to bottom: Johor Straits Lighthouse at Raffles Marina, Malaysia–Singapore Second LinkTuas Link MRT station, ships near Tuas South Avenue 5
Tuas Planning Area locator map.png
Tuas is located in Singapore
Tuas
Tuas
Location of Tuas within Singapore
Coordinates: 1°19′00″N 103°39′00″E
Country Singapore
RegionWest Region
CDC
Town council
  • West Coast Town Council
Constituency
Government
 • MayorSouth West CDC
 • Members of ParliamentWest Coast GRC
Area
 • Total30.0 km2 (11.6 sq mi)
Area rank6th
Population
 (2018)[1][2]
 • Total70
 • Rank44th
 • Density2.3/km2 (6.0/sq mi)
 • Density rank46th
Demonym(s)Official
  • Tuas resident
Postal district
22
Tuas is a planning area located within the West Region of Singapore. It is bounded by the Western Water Catchment to its north, Pioneer to its east and the Straits of Johor to its west. Tuas also shares a maritime boundary with the Western Islands planning area to its east.
The Malaysia–Singapore Second Link that links Singapore to Malaysia is located in Tuas.

Etymology[edit]

Tuas is derived from a daytime fishing method uncommon these days. The coastal Malays floated coconut fronds and leafy branches kept close together by the rising tide. A large net was then spread and suspended below. The shade provided drew in the fish. More and more were attracted until, at a given signal, the net was hauled up by the Malay fishermen in the boats. Levering or hauling up is menuas, without the noun-building suffix of me-, the Malay word is tuasTuas also means "to chop in two pieces", "to raise by leverage", and "to support" in Malay.

History[edit]

The Tuas area in the early nineteenth century was referred to by three place names: Tg KampongTg Rawa and Tg Gull — references made in Franklin and Jackson's 1830 map of Singapore. Tg is the abbreviation for tanjung or tanjong (Malay for cape).
Tuas used to be swampland which was later cleared for squatter settlement. By the mid twentieth century, it became a fishing village. In the old days, it was not unusual to see about 200 fishing boats in Tuas every morning.
In the 1970s, the residents in Tuas were resettled to public housing estates. Tuas was then developed for industrial use. In the 1980s, land was reclaimed off Tuas for more industrial development. By 1988, about 6.5 km² of land off Tuas were reclaimed. Land reclamation off Tuas is still ongoing; the land area of Tuas increased from 17.02 km² in 1996 to 30.04 km² presently. Penta-Ocean Construction was the main construction firm involved in the land reclamation[3]. The peninsular formed from the late 1980s to early 1990s is known as Tuas South, while the land currently being reclaimed to the southeast of Tuas Jetty is known as the Tuas View Extension.

Industry[edit]

Being far away from the main residential areas and the commercial district of Singapore, Tuas was chosen as a site for industrial development as the adjacent industrial areas in Jurong Industrial Estate were being built. Heavy industries can be found in Tuas, although not as much as on Jurong Island. Two of Singapore's four incinerators are also found in Tuas, namely Tuas Incinerator and Tuas South Incinerator. A world-scale renewable diesel plant, using palm oil as feedstock, which was completed in 2010, is also located in the area. Its capacity will make it the largest plant of its kind (800,000 tons per annum).
Further reclamation as part of the Tuas South extension is being done to house the world's largest storage of oil.
Tuas mega port will be completed by 2040 to house all of PSA current assets and operations, PSA will give up its city terminals by 2027 and Pasir Panjang Terminal by 2040.[4] Tanjong Pagar terminal had ceased operations in October 2017 marking the beginning of the end of an era of port operation in the area which dates back to the modern founding of Singapore in 1819.[5]v

Tuas

Posted by : Dimas Raharditya Wibowo 0 Comments
Tag : ,


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Katrol
PulleyShip.JPG
Katrol di atas kapal. Dalam konteks ini, katrol biasanya disebut sebagai blok.
KlasifikasiMesin sederhana
IndustriKonstruksi, transportasi
Roda1
As1
Katrol adalah sebuah roda di atas sebuah as roda atau penggerak roda yang dirancang untuk mendukung pergerakan dan mengubah arah dari kabel atau sabuk yang dipasang, atau mentransfer kekuatan antara penggerak roda dan kabel atau sabuk. Bukti katrol terawal berasal dari Mesopotamia pada awal milenium ke-2 SM,[1] dan Mesir Kuno pada zaman Dinasti Kedua Belas (1991-1802 SM).[2] Di Mesir RomawiHero dari Aleksandria (s. 10-70 M) menyebut katrol sebagai salah satu dari enam mesin sederhana yang dipakai untuk mengangkat beban.[3]

Katrol

Posted by : Dimas Raharditya Wibowo 0 Comments
Tag : ,


Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Tabel dari mekanisme sederhana, diambil dari Chambers' Cyclopedia, 1728.[1]
Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang dapat mengubah arah atau besaran dari suatu gaya.[2] Secara umum, alat-alat ini bisa disebut sebagai mekanisme paling sederhana yang memanfaatkan keuntungan mekanik untuk menggandakan gaya.[3] Sebuah pesawat sederhana menggunakan satu gaya kerja untuk bekerja melawan satu gaya beban. Dengan mengabaikan gaya gesek yang timbul, maka kerja yang dilakukan oleh beban besarnya akan sama dengan kerja yang dilakukan pada beban.
Kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak. Jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan, walaupun demikian jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit terhadap jarak yang lebih jauh. Dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang dibutuhkan. Rasio antara gaya yang diberikan dengan gaya yang dihasilkan disebut keuntungan mekanik.
Keuntungan mekanik tuas (pengungkit): -w/f = lk/lb untuk mencari w, jika memang belum ditemukan: w=m.g untuk mencari f, jika belum ditemukan: w*lb = f*lk
keuntungan mekanik bidang miring: -s/h
keuntungan mekanik katrol: -tetap: lk/lb = 1 -bergerak: lk(2lb)/lb = 2 -majemuk: jumlah tali
untuk roda bergigi, tidak ada keuntungan mekanik, yang ada adalah efisiensi: energi keluaran bermanfaat / energi masukan total
Secara tradisional, pesawat sederhana terdiri dari:
Pesawat sederhana merupakan dasar dari semua mesin-mesin lain yang lebih kompleks.[3][4][5] Sebagai contoh, pada mekanisme sebuah sepeda terdapat roda, pengungkit, serta katrol. Keuntungan mekanik yang didapat oleh pengendaranya merupakan gabungan dari semua pesawat sederhana yang ada dalam sepeda tersebut.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Ide pertama dari pesawat sederhana berawal dari seorang filsuf Yunani Archimedes sekitar abad ke-3 sebelum masehi. Ia mempelajari 3 pesawat sederhana: katrol, pengungkit, dan sekrup.[3][6] Ia menemukan rumusan untuk mencari keuntungan mekanik pada pengungkit.[7] Para ilmuwan Yunani sendiri akhirnya mendefinisikan 5 macam pesawat sederhana (tidak termasuk bidang miring) dan mereka dapat menghitung keuntungan mekanik semua alat-alat tersebut (meski perhitungan untuk baji dan sekrup tidak terlalu akurat dikarenakan gaya gesek yang besar).[8] Hero dari Alexandria (sekitar 10–75 AD) dalam karyanya Mechanics mendefinisikan ada 5 pesawat sederhana: pengungkit, kerekan, katrol, baji, dan katrol.[6] dan menjelaskan alat-alatnya mengenai cara pembuatan dan kegunaanya.[9]

Pesawat sederhana

Posted by : Dimas Raharditya Wibowo 0 Comments
Tag : ,

- Copyright © Science Comunity - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -